Puasa sempurna adalah puasa orang-orang yang shalih, yaitu dengan melakukan :
1. Menahan pandangan dan menjaganya dari sembarangan memandang hal yang dilarang, dan dari segala sesuatu yang melalaikan hati dari dzikrullah. Hadits:
“Sekali memandang itu adalah satu anak panah dari anak-anak panah Iblis, maka barangsiapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberinya manisnya keimanan yang dapat ia rasakan dalam hatinya.”(HR al-Hakim dan shahih isnad-nya).
2. Menjaga lidah dari berkata kotor, berdusta, menggunjing, mengadu domba, berkata keji, menyindir, marah, bergurau yang mengandung dosa dan memperbanyak diam serta menyibukkannya dengan dzikrullah dan membaca Al-Qur’an. Hadits :
“Puasa itu benteng, maka jika salah seorang diantaramu berpuasa janganlah ia berkata kotor atau menipu dan jika ada yang mengajaknya berkelahi atau mencacinya, maka katakanlah : Saya sedang berpuasa! Saya sedang berpuasa!” (HR Bukhari dan Muslim).
3. Menjaga pendengaran dari segala sesuatu yang dilarang, karena segala sesuatu yang dilarang mengucapkannya maka dilarang pula mendengarkan-nya. Karena itulah Allah SWT menyamakan antara mendengarkan berita bohong (pekerjaan telinga) dengan memakan harta yang haram (pekerjaan mulut) dalam firman-Nya :
“Mereka itu suka mendengarkan berita bohong dan memakan harta yang haram” (QS 5/42).
4. Menahan semua anggota badan dari dosa, baik tangan, kaki, perut, dari segala yang syubhat apalagi yang haram. Karena tiada artinya berpuasa dari makanan yang halal kemudian berbuka dengan yang syubhat apalagi yang haram. Makanan yang haram itu merusak agama seseorang, sementara makanan yang halal memberikan manfaat tetapi juga ada bahayanya, maka diperintahkan untuk berpuasa. Hadits nabi SAW :
“Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tiada mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali sekadar lapar dan haus.” (HR an-Nasa’I dan Ibnu Majah).
5. Agar tidak makan berlebihan pada saat berbuka, karena ruh dari puasa serta rahasianya adalah melemahkan kekuatan syetan yang mengarahkannya kepada keburukan. Dan tidak akan tercapai hal tersebut kecuali dengan menyedikitkan memakan makanan yang biasa dimakannya saat tidak berpuasa. Termasuk juga menyedikitkan tidur siang supaya fisik benar-benar merasakan dampak puasa tersebut (lapar, haus, lemah) sehingga akan melembutkan juga hati kita.
6. Agar hati kita pada saat berbuka berada dalam kondisi antara harap dan takut, demikian pula pada saat selesai melakukan ibadah di bulan ini. Hadits nabi SAW :
No comments:
Post a Comment