Ajarkan Tauhid pada Anak sejak dini - RUMAH QURAN Network

25 August 2016

Ajarkan Tauhid pada Anak sejak dini

Narasumber: Ust. Bachtiar Nasir

AYAH adalah ORANG PERTAMA YG BERTANGGUNG JAWAB terhadap KEIMANAN ANAKNYA.

Maka ayah,
Jangan bosan menasehati Istrimu.
Jangan bosan menasehati anakmu.

Keimanan yang bagaimana yg harus tertanam di jiwa anak?
1. Keimanan utk selalu memeluk Islam hingga akhir hayat.
Landasan :
QS. Al Baqarah [2] : 132
“Hai anak-anakku! Sesungguhnya ALLAH telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam”

2. Keimanan terhadap Tuhan Yang Esa, tidak menyekutukan ALLAH (tidak syirik), taat & patuh hanya kepada ALLAH.
Landasan :
QS Al Baqarah [2] : 131
“Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab “Kami akan menyembah Tuhanmu & Tuhan Ibrahim,Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk dan patuh kepada-Nya”

Bagaimana caranya?
Bagaimana metodenya?
Bagaimana langkah-langkahnya?

Perhatikan Prinsip-prinsip Dasar Menanamkan Tauhid kepada Anak dgn Metode & Langkah sebagai berikut :

1. Ajarkan Iman dahulu sebelum Al Qur’an

• Abdullah bin Umar ra berkata : “Dahulu, kami mempelajari keimanan sebelum belajar Qur’an”

• Jundab Albajly : “Dahulu, ketika kami menjelang usia baligh bersama Rasulullah, kami mempelajari keimanan sebelum mempelajari Qur’an. Setelah itu, baru mempelajari Qur’an, akibatnya bertambahlah keimanan kami.”

Lalu, Bolehkah anak usia dini mempelajari Qur’an / menjadi hafidz atau hafidzoh?

Jawabnya Boleh, asalkan jangan lupa pada esensi keimanannya maksudnya jangab sampai mengejar target untuk menjadi hafidz sejak usia dini, namun lupa mengajarkan keimanan kepada ALLAH (menanamkan tauhid) dalam jiwa anak.

Bagaimana menanamkan tauhid dalam jiwa anak?

1.A. Perhatikan kaedah ‘Mencintai ALLAH karena  ALLAH baik’

Contoh :
‘Maha besar ALLAH yg menciptakan buah-buahan yang bermacam-macam bentuk & rasanya’

‘Betapa ALLAH sayang kepada kita sehingga kita diberi kemampuan untuk bergerak’

‘Maha besar ALLAH yang memberi kita kemampuan untuk mempelajari Al Qur’an’
dsb…

Jangan takut-takuti anak dengan murka ALLAH karena otak anak belum siap untuk menerima itu.

Contoh :
‘Kalau adek gak mau sholat,nanti adek dimasukkan ALLAH ke dlm neraka, dibakar dst…’

‘ALLAH gak suka loh sama anak nakal, nanti ALLAH marah kalau adek nakal’
(sbenernya yg gak suka itu ALLAH atau orang tuanya? Hati-hati mengatasnamakan ALLAH)

1.B. Anak-anak akan mudah mencintai ALLAH jika banyak dikenalkan dengan ihsan (kebaikan-kebaikan) ALLAH kepada hamba-Nya. Perbanyak menyebut nama ALLAH di telinga anak, baik dengan deskripsi maupun dalam diskusi / tanya jawab.
Bacakan ayat-ayat ALLAH yg terdapat pada ciptaan Allah di sekitar anak.
Kaitkan semua kejadian sehari-hari di sekitar anak dengan kebesaran ALLAH.
(Stay connecting with ALLAH)

Contoh :
Anak sakit, JANGAN katakan:
‘Ayo minum obatnya supaya sembuh’
Tapi KATAKAN :
‘Berdoalah kepada ALLAH supaya sembuh, tapi juga harus minum obatnya karena ALLAH suruh kita untuk berusaha. Kesembuhan hanya dari  ALLAH’

Saat anak bertanya :
‘Ayah, kok burung bisa terbang?’
Jangan hanya katakan :
‘Iya, burung bisa terbang karena punya sayap’
Tapi KATAKAN :
‘Iya, ALLAH yang berkehendak & menggerakkan burung itu (->tanamkan tauhid), ALLAH berikan sayap & memberi petunjuk untuk terbang (-> tauhid & ilmiah) sehingga burung itu bisa terbang’

Saat anak meminta sesuatu :
‘Ayah, belikan aku sepeda baru’
Jangan hanya katakan :
‘Iya, nanti kalau ayah ada rezeki, ayah belikan’
Tapi KATAKAN :
‘Iya, kita berdoa ya agar ALLAH berikan rezeki kepada kita sehingga adek bisa dapat sepeda baru’ :)

Antar anak tidur dgn nama ALLAH, doakan anak sesaat ketika tidur & bangunkan anak dgn penuh syukur dengan nama ALLAH.

2. Setelah itu langsung tanamkan ‘Islam adalah Din yg Allah ridhoi’

Tujuan utama menanamkan tauhid kepada anak adalah agar anak TAAT kepada Allah & Rosulnya.

Iman bukan hanya mengakui keberadaan Allah, namun juga TAAT pada perintah Allah.
Syetan mengakui keberadaan Allah, tapi tidak taat pada perintah Allah, maka tidak bisa disebut beriman.

▶ Ajarkan Adab dalam islam.

Contoh :
‘ ALLAH perintahkan kita utk sholat’
‘Sebelum makan kita berdoa’
‘Rosul mengajarkan utk bicara santun’
‘Rosul ajarkan kita untuk sholat di awal waktu’
dsb..

Tingkatkan ketaatan anak sampai pada sikap wala’ & bara’ -> Takut & Hanya bergantung kepada ALLAH
Landasan : Al-An’am : 78, Al-Mumtahanah : 4, Yunus : 41, Hud : 54, dll

Sehingga anak menyadari bahwa ia beribadah & melakukan semua aktifitasnya hanya krn ALLAH.

Jika sdh pada tingkatan 👆, anak akan dgn sukarela belajar Al Qur’an & beribadah sesuai perintah ALLAH.

Mengajarkan Al Qur’an, mengajarkan adab, mengajarkan ibadah bisa dilakukan bersama2, namun tetap menanamkan Tauhid tidak boleh dikesampingkan bahkan ketika anak masih dalam kandungan.

▶Mahabbah & Ittiba’ Rasulullah

Objective :
Anak kita, belum sempurna imannya sbelum kecintaannya kpd ALLAH & Rasul-Nya melebihi kecintaannya kpd ortu & orang lain yg ia cintai.

Ittiba’ Rasulullah :
Ali Imran : 31

Metode :
– Bimbing bershalawat sebanyak-banyaknya
– Membaca doa setelah adzan & doa2 sehari2 sesuai kebutuhan anak.
– Kisahkan tentang kehidupan pribadi Rasulullah, bacakan shiroh ttg Rasulullah.

“Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyatina qurrata a’yunin waj ‘alna lil muttaqina imaman”

“Ya Tuhan kami, anugerahkan kpd kami pasangan kami & keturunan kami sbg penyejuk hati kami & jadikan kami pemimpin bagi orang2 yg bertaqwa’
(QS. Al Furqan : 74)

No comments: